Kuliah Tamu Pascasarjana Oleh Kasubdit Pengembangan Akademik dan Kemahasiswaan Diktis Kemenag Ri
STAIN PAREPARE – Program Pascasarjana STAIN Parepare menggelar kuliah tamu dengan materi Kontestasi Islam Indonesia Dalam Menyongsong MEA yang dibawakan oleh Kasubdit Pengembangan Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Muhammad Zein, M.Ag di Gedung Laboratorium Lantai 3 STAIN Parepare, Sabtu 02/04/16. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Pascasarjana, Ketua STAIN Parepare, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Kepala Bagian AUAKA, beberapa dosen dan pegawai STAIN Parepare.
Sebelum menyampaikan materinya, beliau menyampaikan gambaran-gambaran kuliah di pascasarjana, ia menyampaikan bahwa mahasiswa pascasarjana itu sudah critical analitic (kritik analitis). Mahasiswa harus berbeda dari dosennya. Mahasiswa pasca bukan lagi belajar materi tapi metodologi. Bukan hanya ilmu tapi metologi.
Dalam materinya, Dr. Muhammad Zein menjelaskan pengertian kontestasi yang merupakan kontes atau ajang merebut pengaruh. Islam Indonesia saat ini sudah berada dalam kontes pengaruh masyarakat, ide-ide dan nilai-nilai dalam Islam. Jadi prodi-prodi yang dibuka harus mampu menarik pengaruh.
Selain itu beliau memperlihatkan beberapa foto gedung di negara-negara Islam seperti Arab dan Persia untuk memahami kontes Islam dan kaya perspektif dalam agama. Dalam salah satu fotonya, Jembatan Siuse Pool di Isfahan Persia yang merupakan Cagar Budaya Internasional UNESCO dimana tiangnya berjumlah 33 sama jumlahnya dengan tasbih, dengan itu beliau mendorong rektor-rektor membangun arsitektur Islam, Mushollah sebagai ikon bangunan.
Kontestasi Islam dan kaitannya dengan MEA, ia gambarkan melalui tingginya jumlah PHK. Dengan masuknya MEA, sebanyak 14 negara bebas masuk di Indonesia sehingga jumlah PHK meningkat. Dengan itu, Kasubdit Pengembangan Akademik dan Kemahasiswaan senang dengan adanya pascasarjana di STAIN Parepare karena menurutnya S1 tidak mampu bersaing seiring dengan perkembangan MEA.
Sebelum mengakhiri materinya, beliau menyampaikan pesan-pesan kepada mahasiswa pascasarjana untuk lebih banyak berdiskusi, membaca buku dan mengunjungi perpustakaan.
Sebelum menyampaikan materinya, beliau menyampaikan gambaran-gambaran kuliah di pascasarjana, ia menyampaikan bahwa mahasiswa pascasarjana itu sudah critical analitic (kritik analitis). Mahasiswa harus berbeda dari dosennya. Mahasiswa pasca bukan lagi belajar materi tapi metodologi. Bukan hanya ilmu tapi metologi.
Dalam materinya, Dr. Muhammad Zein menjelaskan pengertian kontestasi yang merupakan kontes atau ajang merebut pengaruh. Islam Indonesia saat ini sudah berada dalam kontes pengaruh masyarakat, ide-ide dan nilai-nilai dalam Islam. Jadi prodi-prodi yang dibuka harus mampu menarik pengaruh.
Selain itu beliau memperlihatkan beberapa foto gedung di negara-negara Islam seperti Arab dan Persia untuk memahami kontes Islam dan kaya perspektif dalam agama. Dalam salah satu fotonya, Jembatan Siuse Pool di Isfahan Persia yang merupakan Cagar Budaya Internasional UNESCO dimana tiangnya berjumlah 33 sama jumlahnya dengan tasbih, dengan itu beliau mendorong rektor-rektor membangun arsitektur Islam, Mushollah sebagai ikon bangunan.
Kontestasi Islam dan kaitannya dengan MEA, ia gambarkan melalui tingginya jumlah PHK. Dengan masuknya MEA, sebanyak 14 negara bebas masuk di Indonesia sehingga jumlah PHK meningkat. Dengan itu, Kasubdit Pengembangan Akademik dan Kemahasiswaan senang dengan adanya pascasarjana di STAIN Parepare karena menurutnya S1 tidak mampu bersaing seiring dengan perkembangan MEA.
Sebelum mengakhiri materinya, beliau menyampaikan pesan-pesan kepada mahasiswa pascasarjana untuk lebih banyak berdiskusi, membaca buku dan mengunjungi perpustakaan.
0 komentar: